Partai Konservatif Inggris didenda karena menyumbang renovasi rumah PM

Partai Konservatif Inggris didenda karena menyumbang renovasi rumah PM. 

Pada hari Kamis, pengawas pemilu mendenda Partai Konservatif pemerintah Inggris sebesar 17,800 pound ($23,500) karena tidak melaporkan dengan benar jumlah yang digunakan untuk membayar renovasi kediaman resmi Boris Johnson.

Johnson mendapat sorotan tajam terkait dana renovasi. 

Diperkirakan oleh beberapa media, biaya yang dikeluarkan mencapai ribuan dolar untuk sebuah barang yang digambarkan oleh surat kabar Sun sebagai perabotan lusuh dan kertas dinding yang diberi emboss.

Ini adalah skandal terbaru dari serangkaian skandal yang menjerat Johnson. Dia saat ini mendapat kecaman karena laporan adanya pesta yang diadakan di kediaman Downing Street selama lockdown tahun lalu. 

Pada bulan Mei, laporan resmi mengenai sumber pendanaan untuk perbaikan tersebut memberikan komentar keras terhadap Johnson. Namun, hal tersebut membantah adanya konflik kepentingan atau pelanggaran kode etik kementerian. 

Namun, pada hari Kamis, Komisi Pemilihan Umum mengatakan mereka menemukan donor Partai Konservatif David Brownlow memberikan 67,801 pound kepada partai tersebut. Namun, partai tersebut tidak melaporkan 15,000 pound.

Sisanya sebesar 52,801 dimaksudkan untuk digunakan membayar tiga tagihan terkait renovasi Downing Street, katanya.

“Penyelidikan kami menyimpulkan bahwa jumlah penuh dari 67,801.72 pound tersebut adalah sumbangan dan seharusnya dilaporkan kepada Komisi,” katanya dalam sebuah pengumuman.

“Kami juga menyimpulkan bahwa referensi pembayaran yang dilakukan partai untuk perbaikan dalam catatan keuangan partai tidak dicatat secara akurat.”

Juru bicara Johnson mengklaim bahwa perdana menteri mengetahui bahwa Brownlow bertanggung jawab atas dana tersebut. Namun dia tidak menyadari bahwa dialah sumber uang tersebut karena perwalian tersebut beroperasi sebagai perwalian yang buta.

Sebaliknya, Partai Buruh mengatakan temuan Komisi tersebut menimbulkan pertanyaan baru mengenai pengetahuan Johnson tentang kontribusi tersebut.

Investigasi resmi yang dirilis pada bulan Mei menyimpulkan bahwa Johnson tidak mengetahui bahwa Brownlow telah membayar tagihan untuk membayar sebagian biaya perbaikan. 

Namun, Komisi Pemilihan Umum mengatakan perdana menteri telah menghubungi donor Brownlow untuk menanyakan pendanaan.

“Perdana Menteri mengirim pesan kepada Lord Brownlow melalui WhatsApp memintanya untuk mengizinkan lebih lanjut, pada tahap yang tidak ditentukan, pekerjaan perbaikan di kediaman tersebut. Lord Brownlow setuju untuk melakukannya,” demikian isi pesan tersebut.